UFF20 Presented by ABC Local Heroes Series: Ayu Sudana
Mengusung tema Heroes, Ubud Food Festival 2020 Presented by ABC menyoroti sosok-sosok di balik skena kuliner Indonesia yang berperan penting dalam menyehatkan dunia gastronomi Indonesia. Untuk tahun keenam kami, kami ingin mengenali dan merayakan orang-orang di balik cita rasa yang luar biasa dan kisah yang berkembang dari lanskap kuliner Indonesia, kata Pendiri & Direktur kami Janet DeNeefe. Untuk angsuran ketiga dari seri Pahlawan Lokal kami, kami berbicara dengan Ayu Sudana, Managing Partner Bali Beans di Badung, Bali.
Ayu Sudana belajar menanam, bercocok tanam, dan mengolah kopi sejak usianya baru 5 tahun, dari membantu orangtuanya menanam dan memanen buah kopi di perkebunan milik keluarga mereka di Kintamani, Bali. Selama bertahun-tahun, kami bergantung pada tengkulak untuk membeli kopi kami setelah panen, yang selalu mereka lakukan saat harga rendah, kata Ayu. Lebih lanjut dia menjelaskan, harga ditentukan oleh jumlah kopi yang tersedia di pasar, sehingga para tengkulak seringkali menimbun persediaan mereka dan tidak membeli dari petani ketika harga sedang tinggi.
Para calo pada dasarnya memanipulasi pasar sedemikian rupa sehingga banyak petani yang menghentikan produksi kopi karena mereka tidak dapat lagi menjamin pendapatan untuk menghidupi keluarga mereka sendiri dan ada keterputusan besar antara petani dan pasar global, lanjut Ayu. Keluarganya kemudian mendirikan merek Bali Beans pada tahun 2015 dengan motto From Crop to Cup. Visinya adalah menghilangkan tengkulak untuk menguntungkan petani dan konsumen melalui perdagangan langsung dan tetap menyediakan kopi kualitas terbaik dengan harga bersaing.
Ayu menjadi bersemangat menanam, bercocok tanam, dan mengolah kopi karena orang tuanya, Nyoman Sudana dan Wayan Sari. Dia bersyukur bahwa orang tuanya telah mewariskan semangat dan kebijaksanaan mereka untuk menanam kopi dengan rasa terbaik dengan cara yang paling alami, ramah lingkungan, tanpa menggunakan bahan kimia atau pupuk apapun, yang sejalan dengan filosofi Bali Tri Hita Karana.
Mereka telah mengajari saya dan sesama petani untuk beralih dari memproduksi kopi komoditas menjadi produksi kopi spesialti yang lebih berkualitas dan lebih berkelanjutan. Ini melibatkan praktik pertanian yang kurang intensif, yang lebih baik untuk lingkungan dan lebih sehat bagi petani, ditambah masyarakat secara keseluruhan, jelas Ayu. Dengan menanam, mengolah, dan memanggang biji mereka sendiri, mereka memiliki kendali atas setiap langkah perjalanan kopi dan sebaliknya dapat langsung menghubungkan diri mereka dengan sesama petani hingga konsumen mereka.
Seiring berlalunya waktu, orang tua Ayus mulai memercayainya dengan pengawasan perkebunan sehari-hari dan Ayu menjadi lebih aktif dalam perannya dalam mempromosikan kopi Indonesia dan mendukung petani lokal. Dia percaya bahwa industri kuliner Indonesia memiliki potensi yang luar biasa karena iklimnya memungkinkan orang Indonesia untuk menghasilkan segala jenis makanan dan minuman yang bisa dibayangkan tanpa perlu mendatangkan barang dari luar negeri. Ia menjelaskan, saat ini Indonesia masih mengimpor produk dari luar negeri, yang bahan bakunya sebenarnya berasal dari Indonesia. Kita perlu fokus untuk mendukung produsen lokal agar mereka dapat membuat produk jadi dan membatasi kebutuhan impor. Hal ini akan membantu merek lokal untuk tumbuh dan juga berdampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan, kata Ayu.
Dengan Bali Beans, dia menunjukkan kepada dunia bahwa membeli produk jadi dari Indonesia tidak berarti harus berkompromi dengan kualitas. Pada saat yang sama, Bali Beans menciptakan lapangan kerja dan pendapatan berkelanjutan bagi komunitas petani setempat. Tantangan utama yang kami hadapi adalah mengedukasi calon konsumen mengenai kualitas produk produksi lokal versus barang impor yang biasa mereka gunakan. Mereka tidak hanya memiliki manfaat kesehatan, tetapi dengan membeli produk ini, mereka juga mendukung masyarakat setempat, yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian negara kita, jelas Ayu.
Ayu percaya bahwa Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan industri kulinernya, dan kopi menjadi bagian yang sangat besar dari itu. Kita harus makan dan minum dengan bijak dengan melihat bagaimana makanan diproduksi dan dari mana asalnya untuk memastikan kita mendukung individu di belakangnya, tanpa mengurangi kualitas atau rasa, kata Ayu. Di Indonesia, kami memiliki kemampuan untuk membeli produk lokal dengan kualitas terbaik, yang memberikan kembali kepada lingkungan dan komunitas kami.